Menjenguk Kerabat

Mertuaku merasa tidak enak badan hari ini, katanya sakit tenggorokan. Sepertinya beliau masuk angin. Jadilah hari ini aku yang masak. Aku masak Karışık Musakka dan spaghetti ala turki. Alhamdulillah enak rasanya, adik iparku saja sampe makan banyak dan menurut dia juga enak.
Sore harinya setelah sholat ashar, aku diajak sama mertuaku untuk menjenguk kakak tertuanya mertuaku yang terkena penyakit kanker lambung sekalian jalan-jalan sore. Kami pun berangakt dengan berjalan kaki. Adik iparku mendorong kereta bayi (stroller) yang berisi bayiku.
Sampai di tempat tujuan, ternyata suaminya kakak mertuaku yang terkena serangan jantung pada hari minggu dua hari lalu, sudah kembali ke rumah karena dia memaksa pulang. Jadilah kami sekalian menjenguk beliau juga. Kondisinya terlihat baik, Alhamdulillah.
Pulangnya kami diantar dengan menggunakan mobil oleh salah satu keturunannya kakak mertuaku tersebut sekalian mereka juga menuju ke rumahnya. Sepulangnya dari menjenguk kerabat yang sakit, mertuaku mengatakan bahwa dia merasa badannya lebih enak karena sudah jalan kaki sehingga mengeluarkan keringat. Tapi menurutku beliau merasa lebih baik karena sudah bertemu dengan kakaknya dan kakak iparnya serta melihat mereka dalam kondisi yang lebih baik. Maklumlah susah sama-sama berusia lanjut jadi lebih sering terkena penyakit pikiran.

Sehari Bersama Keluarga Tercinta

Alhamdulillah siang ini sekitar jam 11 waktu Turki, saya bisa video conference sama mama yang sedang dirawat di rumah sakit di Jakarta. Bisa ngobrol sebentar sama mama, adikku, keponakanku, tante, dan sodara sepupu. Mamaku terlihat pucat karena sakit. Keponakanku terlihat makin menggemaskan dengan muka pipinya. Rasanya jadi ingin terbang ke tanah air untuk menunggui mamaku bersama dengan sodara-sodara di sana. Sepupuku (putri ke-2 adik laki-laki mamaku) yang sengaja datang dari kota Semarang khusus untuk menunggu mamaku
Setelah tertunda seminggu lebih akhirnya suamiku jadi juga ngajak aku dan bayi kami jalan-jalan ke pusat perbelanjaan (mall) baru di kota Erzurum ini. Tujuan utama sebenarnya hendak membelikan bayi kami stroller. Seminggu yang lalu iparku memberi tahu bahwa di pusat perbelanjaan tersebut ada kortingan untuk stroller yang kuwalitasnya lumayan bagus.

Piknik ke Pasinler

Sabtu ini kami diajak piknik oleh adik ipar dan suaminya yang sedang ambil cuti dari kerjanya di Istanbul. Sebenarnya pagi hari sempat ragu mau berangkat karena cuaca yang kurang mendukung. Tapi suami adik iparku sudah terlanjur menyewa mobil. Jadilah sesudah makan siang kami langsung siap-siap untuk berangkat piknik.
Tujuan kami kali ini adalah ke daerah yang bernama Pasinler atau yang juga terkenal dengan nama Hasan Kale. Daerah tersebut berjarak 30 menit dari pusat kota Erzurum dengan berkendaraan mobil. Begitu sampai di tempat tujuan, kami langsung menempatkan perlengkapan piknik kami di salah satu gazebo yang ada di tempat piknik tersebut. Tempat piknik yang saya maksud terletak tepat berseberangan dengan bukit dimana istana (kale) tua yang terkenal dengan nama Hasan Kale tersebut berdiri sehingga pemandangannya lumayan bagus.








Setelah menempatkan barang-barang bawaan kami, adik ipar langsung mengajak kami ke tempat pemandian air panas khusus wanita yang letaknya sekiatr 100 meter dari tempat piknik. Air panas yang ada di daerah tersebut keluar dari perut bumi dan mengandung sulfur sehingga dipercaya berkhasiat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Ruang tunggu pemandian air panas khusus wanita yang kami kunjungi terlihat seperti gambar di bawah ini.







Di lantai dua terdapat sejumlah kabin yang berkunci untuk tampat kami menaruh barang bawaan sekaligus berganti pakaian. Setelah membayar 10 lira untuk bertiga sebagai sewa kabin sekaligus biaya berendam, kami pun menuju kabin untuk berganti pakaian renang. Untungnya aku memang punya baju renang yang kubawa dari Indonesia. Sebelum berangkat piknik aku sudah diberitahu kemungkinan akan ke pemandian air panas juga jadi kubawa baju renangku.
Tadinya kukira kami akan gantian berendam karena salah satu dari kami menunggui bayiku tapi ternyata mertuaku menelanjangi bayiku dan langsung membawanya menuju kolam air panas untuk diajak berendam bersama. Untungnya airnya tidak terlalu panas, mungkin karena sudah dilakukan penyesuaian suhu. Tetap saja aku khawatir bayiku sesak nafas atau tenggelam. Alhasil aku tidak bisa menikmati pemandian tersebut dengan sepenuh hati. Pemandian air panasnya berupa kolam renang berbentuk bundaran yang lumayan lebar untuk berendam sejumlah wanita sekaligus namun menurutku tidak cukup luas untuk berenang. Aku pun hanya sekali putaran menjajal kemampuanku berenang ketika bayiku masih dipegang mertua, kemudian selebihnya hanya berendam di bagian yang cetek sambil memegangi bayiku.
Tidak lama kami berendam karena bayiku menangis dan juga suami adik iparku menunggu kami di gazebo untuk piknik. Jadilah kami segera mandi dan berganti pakaian. Sayangnya tidak ada pengering rambut, jadilah rambutku masih dalam keadaan basah dibawah jilbabku ketika keluar ke tempat piknik.
Setibanya di gazebo, mertuakupun langsung menyiapkan kayu dan arang untuk memanaskan semaver. Semaver adalah alat untuk membuat teh yang bagian tengahnya dipanaskan menggunakan arang yang dibakar. Lihat gambar di bawah ini.






















Recent Entries

Recent Comments

Recommended Blogs To Visit

  • Hudalilmuttaqiin
  • Abdicik
  • Hablulmetin
  • Seyfullah
  • AbdulMetin